Tuesday, April 24, 2012

    Dehidrasi merupakan istilah yang digunakan untuk menandakan keadaan  kekurangan cairan tubuh. Keadaan itu diakibatkan oleh hilangnya cairan tubuh  yang berlebihan. Dehidrasi disebut juga dengan anhidrasi, deaquasi, atau  hipohidrasi. 
Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi pada penderita muntaber, demam tinggi,  dan lain-lain. Pengeluaran cairan itu biasanya disertai dengan hilangnya garam  dan mineral pada tubuh. Seberapa banyak cairan tubuh itu berkurang hingga bisa disebut dehidrasi?

     Berat badan manusia terdiri atas kira-kira 60 persen cairan. Setiap harinya, sekitar 1,7 liter cairan dikeluarkan melalui urine dan sekitar 100  mililiter dikeluarkan lewat usus. Pengeluaran cairan lainnya sebanyak satu liter  terjadi melalui keringat dan pernapasan. Kehilangan cairan itu akan digantikan oleh cairan yang didapat dari konsumsi  makanan dan minuman sebanyak tiga liter sehari. Pada cuaca yang sangat  panas, orang akan lebih banyak membutuhkan minum sebagai kompensasi  terhadap cairan yang juga lebih banyak keluar dari tubuh lewat penguapan.  Apabila cairan yang keluar lebih banyak daripada yang masuk, maka dehidrasi  pun terjadi.
     Gejala-gejala dehidrasi beragam. Pada dehidrasi ringan ditandai dengan rasa  haus yang sangat sehingga merangsang penderitanya untuk terus minum.  Apabila kebutuhan air itu tak terpenuhi, dehidrasi yang dideritanya akan semakin  berat.
Bila sudah terjadi dehidrasi yang berat, mata menjadi cekung. Selain itu, kulit  menjadi tak elastis sehingga bila dicubit, bekasnya tidak cepat kembali ke bentuk  semula. Gejala ini dapat dengan mudah dilihat pada kulit perut.

     Dalam kondisi dehidrasi berat yang tak dapat ditanggulangi dan tak diperbaiki,  kesadaran penderita akan menurun, terjadi shock yang dapat menyebabkan  kematian. Karena itu, dalam kasus dehidrasi perlu penanganan yang baik.  Apalagi pada kasus penderita bayi dan anak-anak, perlu perhatian ekstra.   Soalnya, mereka sangat rentan terhadap dehidrasi.
Dehidrasi ringan dapat diatasi sendiri dengan cara minum sebanyak-banyaknya  sampai penderita tak merasa haus lagi. Sebaiknya, cairan yang diberikan berupa  larutan garam elektrolit seperti oralit.   Bila oralit tak tersedia, dapat diganti dengan larutan gula-garam yang dibuat  sendiri. Cara pembuatannya adalah dengan melarutkan satu sendok teh gula  dan sejumput garam ke dalam 200 cc air matang. Bila dehidrasi tak membaik,  penderita perlu diberi cairan melalui infus

Monday, April 9, 2012

     Semua orang merasa segar bugar dan penuh vitalitas saat bangun tidur. Untuk itu, manusia mencari cara agar tetap dapat berfungsi optimal sepanjang waktu sama seperti di pagi hari. Mulailah manusia mencari zat-zat stimulan, mulai dari kopi, kokain, vitamin hingga berbagai bahan yang diharapkan dapat memberi rasa segar dan bugar.
Sayang, sampai saat ini belum ditemukan zat yang dapat memberikan kebugaran sempurna. Semua hanya memberikan kesegaran sementara, tanpa memulihkan kemampuan otak apalagi kebugaran badan. Namun, akibat mulai dikenal luasnya stimulan, perlahan kesehatan tidur mulai diabaikan dan mencapai puncaknya saat ditemukannya bola lampu.
Aktivitas manusia yang bergantung pada siklus terang dan gelap mulai bergeser. Tanpa disadari, gangguan-gangguan tidur pun bermunculan. Konsep kesehatan, yang dahulu hanya memperhatikan keseimbangan gizi dan olah raga pun turut berubah seiring munculnya gangguan kesehatan akibat gangguan tidur. Rasa tak nyaman, kelambanan berpikir dan turunnya daya tahan tubuh menjadi keluhan-keluhan kesehatan utama dari gangguan tidur.
Tapi bukan itu saja, kedokteran modern kini mengenali kantuk sebagai risiko keselamatan dan kesehatan yang serius. Manifestasi kantuk jelas membahayakan ketika sedang mengendara. Tetapi keselamatan juga terancam ketika pengendara tidak waspada dan lamban saat merespons kejadian darurat. Kedua hal ini terbukti disebabkan oleh kekurangan tidur.
Berbagai penyakit serius kini juga dikenali disebabkan oleh gangguan tidur. Sebut saja hipertensi, diabetes, penyakit jantung hingga stroke semuanya dipengaruhi bahkan disebabkan oleh gangguan tidur. Dan gangguan tidur bukanlah insomnia semata! Ada sekitar 80-an gangguan tidur dalam International Classification of Sleep Disorder.  Yang paling berbahaya justru mengantuk berlebihan walau durasi tidur sudah cukup. Kondisi ini dikenal dengan istilah hipersomnia.

Triumvirate of Health
Bapak kedokteran tidur William Dement mengajukan the Triumvirate of Health atau tiga komponen utama kesehatan yaitu keseimbangan nutrisi, olah raga dan tidur yang sehat. Memperhatikan olah raga dan nutrisi saja jelas kurang. Salah satu kesalahpahaman yang paling sering dijumpai adalah olah raga di malam hari. Karena kesibukan, orang dengan kesadaran kesehatan tinggi memilih berolah raga di malam hari, walau sebenarnya tak sesuai dengan jam biologis manusia. Akibatnya, jam tidur pun dikorbankan. Belum lagi akibat adrenalin yang meningkatkan karena olah tubuh, pada gilirannya akan mempersulit proses tidur seseorang.
Alih-alih semakin sehat, tubuh malah rentan terserang infeksi, kadar gula darah meningkat, tekanan darah naik dan berat badan malah merangkak naik. Ya, kondisi kurang tidur malah mengganggu metabolisme hingga seseorang jadi 'mudah' gemuk. Juga ketika memperhatikan kesehatan serta tumbuh kembang anak. Percuma jika orang tua hanya memperhatikan asupan gizi dan vitamin jika tak perhatikan kesehatan tidurnya. Anda tahu? Sistem daya tahan tubuhnya hanya bekerja optimal saat tidur!

Tidur Sehat
Tidur yang sehat tidaklah rumit. Parameternya pun mudah sekali dinilai di kehidupan sehari-hari. Ketika kita bangun segar bugar dan tidak mengantuk di siang hari, artinya kita sudah tidur dengan sehat. Kebiasaan tidur yang baik akan menjamin tidur yang nyaman. Biasakan untuk tidur diwaktu-waktu yang sama. Dengan demikian Anda telah men-set jam biologis untuk beristirahat. Setelah terbiasa, kantuk akan datang dengan sendirinya pada jam-jam tersebut.
Sebaliknya, jam tidur yang tidak teratur akan mengacaukan pola tidur Anda. Tidur tanpa persiapan akan merampas tidur. Siap untuk tidur bukan hanya mengantuk saja. Siap untuk tidur adalah mengantuk dan rileks. Padahal banyak orang yang demi produktivitas, ingin terus bekerja hingga kantuk tak tertahankan lagi. Akibatnya, mereka merasa lelah tanpa bisa memejamkan mata.
Setengah jam atau lima belas menit sebelum tidur, lepaskan semua pekerjaan dan aktivitas yang terlalu menyibukkan mata serta pikiran. Televisi termasuk di dalamnya. Lalu lakukan aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan. Sekedar membaca atau melakukan perawatan kulit. Setelah merasa cukup santai dan mengantuk, barulah naik ke tempat tidur. Jika kantuk terus menyerang walau sudah cukup tidur, ini memerlukan penanganan lebih serius. Apalagi jika ditemukan mendengkur, hipertensi atau diabetes.
Pemeriksaan tidur di laboratorium tidur harus dilakukan, karena diindikasikan adanya henti nafas saat tidur yang berbahaya bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kondisi ini bisa menyerang orang yang tampilan saat terjaganya tampak sehat. Dengan mudah Anda dapat menemui contoh di internet bagaimana orang sehat, bahkan atlet ternama bisa mengidap penyakit jantung akibat mendengkur.

Gaya hidup sehat
Memprihatinkan sebenarnya setiap hari menemukan orang-orang muda aktif nan produktif namun harus menyeret diri keluar dari tempat tidur di pagi hari. Mata yang lelah, konsentrasi yang lunglai, menjadi cirinya. Walapun pada jam-jam tertentu mereka tampak segar, namun jika saja memperhatikan kesehatan tidur, tentu akan jauh lebih produktif lagi. Juga status kesehatan seseorang.
William Dement menyatakan bahwa lebih mudah menilai status kesehatan seseorang dari mengamati pola tidurnya dibanding dari pola makan atau rutinitas olah raganya. Penyakit-penyakit kronis juga kini semakin banyak penderitanya di Indonesia. Penyebabnya tak lain dari gaya hidup tak sehat, terutama akibat mengabaikan kesehatan tidur. Maka, mari kita lebih perhatikan kesehatan tidur demi kualitas Indonesia yang lebih baik.

Sumber : Kompas.com

:::: TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI ::::